Alif Lam Mim. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!

Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.

 Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka pasti akan Kami masukkan ke dalam (golongan) orang yang saleh. 

Dan di antara manusia ada sebagian yang berkata, Kami beriman kepada Allah, tetapi apabila dia disakiti (karena dia beriman) kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan Allah.

Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu, niscaya mereka akan berkata, Sesungguhnya kami bersama kamu. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia? Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu, padahal mereka sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.

 Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan (peristiwa) itu sebagai pelajaran bagi semua manusia.

 Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.

 Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan (para rasul). Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan jelas. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian Dia mengulanginya (kembali). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Katakanlah, Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Dia (Allah) mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. Dan kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) baik di bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih. 

Maka tidak ada jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan, Bunuhlah atau bakarlah dia, lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang beriman. Dan dia (Ibrahim) berkata, Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.

 Maka Luth membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan dia (Ibrahim) berkata, Sesungguhnya aku harus berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh.

 Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya, Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar. Dia (Luth) berdoa, Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu.


 Dan ketika utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota (Sodom) ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim. Ibrahim berkata, Sesungguhnya di kota itu ada Luth. Mereka (para malaikat) berkata, Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

 Dan ketika para utusan Kami (para malaikat) datang kepada Luth, dia merasa bersedih hati karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka (para utusan) berkata, Janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tinggal (dibinasakan). Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. Dan sungguh, tentang itu telah Kami tinggalkan suatu tanda yang nyata bagi orang-orang yang mengerti.

 Dan kepada penduduk Madyan, (Kami telah mengutus) saudara mereka Syu'aib, dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah (pahala) hari Akhir, dan jangan kamu berkeliaran di bumi berbuat kerusakan. Mereka mendustakannya (Syu'aib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka,

Juga (ingatlah) kaum 'Ad dan Samud, sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam, dan (juga) Qarun, Fir'aun, dan Haman.

Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah). Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam Bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.

 Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui. Sungguh, Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana.

 Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu. Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman. Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat.

Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, Kami telah beriman kepada (Kitab-Kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.

 Dan demikianlah Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab (Taurat dan Injil) mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami. Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu Kitab sebelum (Al-Qur'an) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya. Sebenarnya, (Al-Qur'an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami.

 Dan mereka (orang-orang kafir Mekah) berkata, Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya? Katakanlah (Muhammad), Mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas. Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah (Muhammad), Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan, niscaya datang azab kepada mereka, dan (azab itu) pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. Mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab.

Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir, pada hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan (Allah) berkata (kepada mereka), Rasakanlah (balasan dari) apa yang telah kamu kerjakan! Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja). Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.

 Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya. Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

 Dan jika engkau bertanya kepada mereka, Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan? Pasti mereka akan menjawab, Allah. Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran). Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan jika kamu bertanya kepada mereka, Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan (air) itu dihidupkannya bumi yang sudah mati? Pasti mereka akan menjawab, Allah.

Katakanlah, Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.

 Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) menyekutukan (Allah), biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).

 Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah? Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang mendustakan yang hak ketika (yang hak) itu datang kepadanya? Bukankah dalam Neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir? Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.

AdzSEO Jasa SEO dan Pembuatan Website

Puasa adalah media otokritik bagi manusia, komunitas, kebudayaan dan peradaban. Adalah peluang untuk proses pengambilan jarak dari diri manusia, baik 'diri personal' maupun 'diri sosial' diri dalam arti 'masing-masing' maupun 'bersama' diri pada segala konteks dan skala. Kemudian mengevaluasinya dan melahirkan pembaruan yang memungkinkan kondisi Idul Fitri bisa di peroleh.

Indikator yg dapat di baca manusia adalah "apakah ada perubahan sebelum dan sesudah Ramadhan?"

Selamat IDUL FITRI, 1 Syawal 1440 H.
Mohon Maaf Lahir dan Batin. 🙏🙏🙏

AdzSEO Jasa SEO dan Pembuatan Website

Hadist Qudsi dan Hadist Rasullah di bawah ini:

1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU : Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya.


2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU : Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh.


3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA : Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.


4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri.


5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH : Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah.


6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU : Rahasia kalian adalah rahasia-Ku.


7. DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.


8. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah.


9. AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan.


10. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan.

AdzSEO Jasa SEO dan Pembuatan Website 

Majelis ke 37

Jum’at pagi tanggal 5 Rajab tahun 545 di Madrasah,

Beliau berkata: Nabi saw. bersabda :

“Besuklah si sakit dan antarkanlah jenazahnya, karena hal itu suatu jalan mengenang akhirat.”

Tujuan Rasulullah saw. sehungan dengan sabda tersebut adalah agar kamu ingat akhirat, sedang saat ini kamu menjauhi peringatan itu, sebaliknya terlalu cint dunia. Tidak lama lagi di antaramu pasti diuji – tanpa perkaramu – yaitu pengambilan dunia dari genggamanmu sebagai pengganti keriangan. Wahai orang lalai, ingatlah, kamu bukan dicipta untuk dunia, tetapi dicipta untuk akhirat. Wahai orang lalai, jika kamu tetap cenderung dunia, berarti himmahmu hanya menghantar pada syahwat, kelezatan, dan segala dunia terukur menurut uang. Di pihak lain, organ tubuhmu sibuk bermain dengannya. Jika kau diingatkan akhirat atau mati, kamu berkata : “Ah kuno, terlalu sempit!.” Tegakkan kepala untuk demikian dan demikian, peringatan mati telahdatang, seperti : “pemutihan rambut; tetapi kamu tetap ingin mengelak yaitu dengan jalan memotong atau menyemirnya. Jika mati benar-benar datang mana amalmu? Jika Malaikat Pencaut Nyawa datang, bagaimana bisa kau menolak? Jika sumber penghasilanmu tertutup, bagaimana kau menolak. Tinggalkan kegilaan ini, dunia itu terbangun di atas amal, itu baru benar, jika kamu beramal di sana tentu kelak diberi pahala, tapi jika kamu tidak beramal apa yang bisa diberikan? Dunia adalah sebuah gedung tempat meneguk, dan akhirat adalah gedung khusus untuk beristirahat. Orang beriman ketika di dunia giat meneguk tugasnya tentu ia akan leluasa beristirahat di akhirat. Tapi bagimu ama tsuka beristirahat sekarang, mengulur-ulur taubat; dari hari ke hari; dari bulan ke bulan bahkan dari tahun ke tahun; sampai habis masa taubatmu, dalam waktu dekat tentu saja kau menyesal; bagaimana aku tidak menerima nasihat, bagaimana aku tidak bangun dan membenarkan; maka akupun tidak mengenal kebenaran !.

Celaka, pelepah atap kehidupanmu pecah. Wahai orang yang terrperdaya, kehidupanmu telah tiba, inilah tempat yang kau sukai sekarang hancur, carilah kedamaian akhirat, alihkan pijakanmu ke sana! Apakah pijakan iu? Adalah berupa amal baik, mendahulukan sesuatu keperluan untuk akhirat, sampai dirimu menemukan kala sampai ke sana. Wahai orang yang terperdaya dunia, wahai penyibuk tanpa hasil, wahai orang yang menghasilkan sirr untuk bersibuk jadi pelayan dunia !

Sadarlah, akhirat itu tidak bisa dipadukan dunia, karena orang tidak dibenarkan melayani dunia, singkirkan ia dari lubuk hati, tentu kau menyaksikan akhirat. Bagaimana agar ia datang tanpa menguasai hatimu, jika ini sempurna kamu dapat panggilan untuk mendekat Allah, ketika itu akhirat jadi sunyi sedang kamu mencari-Nya, maka di sanalah kesempurnan hati yang besih dan kejernihan sirri.

Anak-anak muridku, jika hatimu bersih syuhud (menyaksikan Allah) para Malaikat dan orang-orang berilmu tetap berpihak padamu, jika kamu menyaksikan Dia, maka tidak lagi butuh penyaksian dengan kebenarannya untuk dirimu, jika ini sempurna atasmu jadilah gunung tidak digetarkannya, keuntungan tidak dikuranginya, dan pandangan terhadap ciptaan yang ada dalam jiwamu tidak membekas, tidak ada goresan yang sampai menggores hatimu dan kejernihan sirrmu tidak terkotori.

Anak-anak muridku, carilah maqam ini, impikanlah, jadikan himmahmu untuk-Nya, tinggalkan mencari dunia, karena hal itu tidak bakal membuat kepuasan kecuali, selain Allah tidak akan pernah memuaskanmu, karena itu rapatkanlah dirimu dengan-Nya, dengan cara itulah kamu bisa memuaskan hati, jika berhasil tentu bisa mencapai kecukupan dunia akhirat. Wahai orang lalai, butuhkan orang yang membutuhkanmu, carilah orang yang mencarimu, cintailah orang yang mencintaimu, sibukkan bersama orang- yang bermusytaq kepadamu. Kau dengan firman Allah :

“Dia mencintai mereka dan mereka mencinta-Nya.” (Qs.V:57)

Sesungguhnya kamu diciptakan hanya untuk menyembah Dia, karena itu jangan mempermainkan. Aku ingin agar kamu menjalin hubungan dengan-Nya, maka kamu jangan bersibuk diri untuk yang lain, jangan mencintao-Nya merangkap ciptaan; jika kamu mencintai yang lain cintailah atas dasar kasih sayang dan kelembutan, kalau itu yang kamu kehendaki tidak mengapa, tapi jika cintamu berdasar lubuk hati; jangan lakukan karena termasuk cinta sirri, dan yang demikian tidak diperkenankan.

Nabi Adam a.s. kala hatinya hanyut mencintai taman sorga beseta taman keindahannya membawa dampak keterpisahan antara Allah dan surga – setelah diuji – lalu ia diusir dari surga dengan ujian memakan buah terlarang yang disukai Hawa, akibatnya ia dan Hawa terpisah dalam waktu yang tidak pendek, yaitu kurang lebih 3000 tahun, ia berada di Sarandib dan Hwa di Jeddah.

Nabi Ya’kub manakala hanyut pandang kepada anaknya “Yusuf” a.s. dan selalu dekat dengannya berakibat membawa perpisahan yang cukup lama. Dan Nabi Muhammad saw. ketika pandangannya hanyut kepada Aisyah – dengan berbagai perasaan – berakibat membawa cobaan menimpanya, yaitu tuduhan berbuat zina dari orang-orang munafiq yang dusta, sehingga untuk beberapa hari beliau tidak ingin melihat Aisyah. Oleh karena itu hanyutkanlah pandanganmu untuk Allah semata, bukan yang lain, kamu tak perlu berjinak-jinak untuk yang lain, taruhlah ciptaan ini di luar hati, sedang segala penjuru hati itu sendiri terpenuhi oleh-Nya.

Wahai pembaut batil, wahai pemalas, wahai orang yang enggan menerima ini, jika kamu besedia amenerima petuah-petuah dariku lalu melaksanakan apa yang daku katakan, maka laksanakanlah sepenuh jiwa, jika kau tidak bisa menundukkan kepongahan jiwa, maka yang ada hanya kebencian dan keharaman. Firman Allah :

“Berguna kepadanya apa yang diusahakannya dan yang mencelakakannya pun hasil usahanya pula.” (Qs. II: 286).

“Kalau kamu membuat kebaikan, kebaikan itu untukmu sendiri, dan kalau kamu membuat keburukan, maka keburukan itu untuk dirimu juga.” (Qs.XVII : 7).

Yang demikian ini tentu akan terwujud – besok – untuk balasan amal ditempatkan di surga, dan siksa di neraka. Nabi saw. bersambda :

“Terimalah makananmu untuk orang-orang yang bertaqwa, dan berikanlah seperca kainmu kepada orang yang beriman.”

Jika kamu menyerahkan makanan kepada orang bertaqwa dan memberikan dunia kepadanya, berarti kamu menjadi teman sejawat dalam penghasilan dunia kepadanya, pahalanya sedikitpun tidak berkurang, karena kau menjadi teman (penolong)nya dalam mencapai tujuan, dan kau juga yang meringankan beban dan mempercepat mencapai garis finis menuju Tuhan. Tapi bila makanmu kau berikan kepada orang munafik yang riya’ lagi maksiat dan keberuntungannya terleteak pada perkara dunianya berarti kamu jadi teman sejwat munafik itu, maka apa yang dikerjakan oleh munafiq itu berarti siksa yang tak terkurangi sedikitpun, karena kamu telah membantu dalam memperlancar kemaksiatan kepada Allah, oleh karenanya keburukan itupun kembali untukmu.

Wahai orang tolol, pelajarilah ilmu, karena ibadah tanpa ilmu tidak baik dan yaqin tanpa ilmu tidak sempurna, belajarlah dan amalkan niscaya membawa bahagia dunia akhirat, jika kamu tidak sabar untuk mencapai ilmu dan beramal dengannya, maka bagaimana bisa bahagia, ilmu jika diberikan seluruhnya niscaya menarik sebagiannya.

Ada di katakan kepada ulama : “Bagaimana kamu bisa memperleh ilmu ini? Jawab : dengan menggunakan metode burung gagak, jika mencari mangsa berangkat di pagi-pagi benar, dengan kesabaran onta, dengan metode kerakusan babi hutan dan dengan metode kecemburuan anjing; sedang aku pagi-pagi benar mendatangi ulama seperti burung gagak dalam mencari mangsanya, aku sabar atas beban berat seperti kesabaran onta ketika membawa beban berat, aku lebih rajus mencari ilmu seperti kerakusan babi pada makanan apa pun – mana ada kamanan tampak di matanya tentu disantap, dan aku lebih menjaga mereka seperti kecemburuan anjing ketika menjaga rumah tuannya sampai ia diberi makan.

Wahai pencari ilmu, dengarkan penjelasan sistem mencari ilmu seperti ini, amalkan jika kamu ingin memperoleh ilmu dan beruntung. Ilmu it lambang hidup, dan bodoh itu lambang mati. Oang berilmu yang beramal lagi ikhlas dalam amalnya dan bersabar dalam masa pencariannya – demi Tuhan – tidaklah tertimpa kematian (berorientasi), karena manakala kematian telah nyata mengembalikan bentuk keberadaan dirinya kepada Tuhan, berati ia kekal hidup bersama-Nya.

Wabai Allah berikanlah ilmu kepada kami dan ikhlas dalam mengembannya.

AdzSEO Jasa SEO dan Pembuatan Website

Majelis ke 36

Selasa sore tanggal 2 Rajab tahun 545 Hijriyah di Masrasah,

Beliau berkata: Dunia ini dalah pasar, tapi tak sampai lama, tiada seseorang pun yang tinggal di sana. Kala malam tiba, penghuninya sama pergi. Bermujahadahlah bahwa kamu tidak akan berjual beli di pasar ini kecuali, sesuatu yang bermanfaat di akhirat nanti, karena pencela itu selalu memandangmu. Esakan Allah, ikhlas dalam amal untuk Dia semata. Dia lah pemberi, tetapi kamu amat sedikit memberi kendati untuk sesamamu.

Anak-anak muridku, jadilah orang berakal dan belaku sopan di hadapan Allah atau ciptaan. Kamu jangan aniaya mereka; sedang kamu mencuri sesuatu dari mereka, apa yang kau punya.Tiada harta untukmu sampai tanda tangan di terima wakilnya, maka ketika itu kamu baru tahu pemberian sebelum tanda tangan; tidak diberi sesuatu yang paling kecil atau yang terbesar kepadamu, kecuali atas ijin Allah, bersama pengesahan dan ilhamnya dalam hati. Jadilah emikir yang menetapkan tampatmu di hadapan Alah, karena rizki itu terbagi menurut pembagian-Nya.

Dengan muka macam apa kamu akan menjumpai Dia besok, sedang ketika di dunia kamu selalu menentang-Nya sambil berpaling menuju ciptaan untuk menyekutukan, segala kebutuhan kau utarakan kepada sesama dan berpasrah dalam kepentingan mereka, padahal kebutuhan kepada sesama berarti siksa, tentu amat banyak peminta tapi tiada yang keluar dari mereka – suatu permintaan – kecuali sika, sedang di antara mereka yang terkecil tanpa merasa benci dalam kebenaran-Nya, ketika kamu meminta pati dirimu sendiri tersiksa berarti ada dalam jalan haram berupa tidak bersedia memberi. Anak-anak muridku, bagiku, pertama kali dalam menanggapi situasi ini adalah tentang kelemahan ketika mencari sesuatu kepada sesama dan sesuatu yang kau miliki tapi tidak kau ketahui “dari mana”, tidak kau lihat “bagaimana”, Jika kamu mampu memberi tanpa menghendaki sesuatu lakukanlah, kamu ingin menjadi palayan tanpa mencari pelayan laukanlah, setiap orang berbuat untuknya dan bersamanya, maka lihatlah mereka bagaimana keganjilannya di dunia dan akhirat, lihatlah kesufian dan kesiagaan mereka di hadapan-Nya.

Wahai sahya, bila Islam tidak berbesit dalam jiwamu, bagaimana iman bsia tumbuh, jika iman tidak terdapat dalam jiwa, berarti kamu tidak punya keyakinan, jika yakin tidak kamu punyai, berarti ma’ruf tidak ada padamu – apalagi kamu sampai mengenal-Nya. Nah, inilah derajat dan peringkat yang tumbuh dalam jiwa. Bila Islam bersih, bersih pula penyerahanmu. Jadilah penyerah diri kepada Allah meliputi keberadaanmu – beserta memelihara hukum syara’, serahkan jiwamu menurut kewajibannya, perbaguslah adab bersama Dia dan ciptaan-Nya, kamu jangan aniaya dirimu sendiri atau yang lain, karena perbuatan aniaya itu mempergelap hati, mengkelamkan muka serta catatan amal, kamu jangan mengaiaya atau menolong penganiaya. Karena Nabi saw. bersabda :

“Akan ada panggilan di hari kiamat ; di mana penganiaya, di mana pembantu penganiaya, di mana orang yang melihat mereka sedih, di mana orang yang bertemu mereka sakit? Kumpulkan mereka dan letakkan dalam peti dari neraka.”

Larilah dari cptaan, berjanjilah jangan menjadi penganiaya atau teraniaya, jika kau mampu lebih baik jadi orang teraniaya – daripada menganiaya – karena pertolongan Allah pasti melimpah orang teraniaya, apalagi jika tidak terdapat orang yang menolong. Nabi saw. bersabda :

“Jika orang yang teraniaya tidak menjumpai penolong selain Allah, maka sesungguhnya Dia berkata : tentu Aku beri pertolongan padamu kendati telah berlalu.”

Sabar itu, satu jalan untuk memperoleh pertolongan, mengangkat derajat dan memperoleh kemuliaan. Wahai Allah, kami mohon kepada-Mu agar bersabar bersama-Mu, kami mohon takwa, terbebas dari segala ini dan sibuk bersama-Mu, dan agar tersingkap hijab antara kami dan Engkau.

Jadilah perantara antara dirimu dengan-Nya, karena berhenti bersama-Nya aalah kesibukan. Tiada penguasa, tiada yang kaya tiada yang mulia kecuali Allah.

Wahai munafik, sampai kapan kamu beriyah’ dan bermunafiq? Celaka kamu, bagaimana tidak malu kepada-Nya dan tidak yakin akan perjumpaan dengan Dia? Waktu ini kamu beramal untuk-Nya sedang batinmu untuk yang lain, kembalilah, temukan urusanmu dan bersihkan niatmu untuk-Nya, bersungguhlah --- bertekad -- tiak akan makan sesuap pun atau berjalan satu langkah atau beramal sesuatu kecuali dengan niat bagus.

Kau tahu, cipta dan pencipta tidak bisa disatukan, dunia dan akhirat dalam hati tidak bisa dipadukan, tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibenarkan, tidak datag sesuatu darinya; baik ciptaan atau pencipta, baik dunia atau akhirat. Tetapi keberadaan ciptaan sungguh bisa dilukiskan dalam lahir jiwamu, sedang pencipta terlukis melalui batin, dunia di tangan akhirat dalam hatimu, tetapi jika sudah di hati jangan kamu satukan. Kacalah dirimu dan pilihlah untuk-Nya, jika kamu berkehendak dunia, keluarkan akhirat di hati, jika menghendaki akhirat, bebaskan dunia dari hati, jika kamu ingin dekat Tuhan, bebaskan hatimu dari dunia dan akhirat, Selagi di hatimu terpercik sesuatu selain Allah, kamu tidak akan bisa menyaksikan kedekatanmu dengan Allah. Pikirlah, jangan sesekali mendatangi pintu-Nya keculai dengan tancapan yang benar, karena setiap pandang pasti menghianatimu.

Anak-anak muridku, rupanya yang kau ketahui cukup mempersibuk diri darupada yang tidak kamu ketahui, bebaskanlah nafsu dari hatimu tentu kebaikan datang mengitarimu, karena hal itu sebagai kekeruhan yang amat, tapi kala nafsu telah keluar kejernihan pasti datang tanpa membawa keruh, bahkan hal itu membawa perubahan yang esensial. Firman Allah :

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.” (Qs.XIII:11).

Wahai manusia, dengarkan ini, wahai mukallaf camkanlah kalam Sal Baari (Dzat Pencipta), ia adalah sebenar-benar perkataan. Cemburukan dirimu untuk-Nya terhadap sesuatu yang dibenci hingga jalan membentang seperti yang mereka cinta datang untukmu.

Dengarlah kataku, termimalah permukaan bumi ini orang berani berbicara di hadapan ummat dalam situasi seperti ini, kecuali aku. Aku membutuhkan perangan mereka, bukan untukku, kendati aku mencari yang lain, tetapi aku tetap membutuhkan mereka. Setiap kalimat yang keluar dariku kepada mereka bukan berarti aku membutuhkannya, sungguh, aku tidak membutuhkan kecuali Allah. Mana sesuatu yang dikehendaki, bukan dunia, bukan akhirat, juga bukan isi kedunya, sedang Dia Maha Mengetahui kebenaranku. Karena Dia Mahatahu kendati yang kasat mata.

Seseorang tidak mencari gambaran Allah, tetapi ia mencari ma’nawinya, yaitu mengesakan, ikhlas dan menyingkirkan kecintaan dunia akhirat dari hati, menjadikan segala sesuatu dalam keterasingan bersama-Nya. Jika hal ini sempurna atasmu berarti kamu lebih mencintai, lebih dekat dan lebih meninggikan Dia daripada yang lain.

Wahai Tuhan kai, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.

AdzSEO Jasa SEO dan Pembuatan Website