Al-Hikam Pasal 89
"Permintaan Orang Arif Billah"
مَطْلَبُ العارفينَ مِنَ اللهِ تعالى الصِدق ُ في العُبُوديةِ والقِيامُ بحُقوُقِ الرُّبُوبيَّةِ
"Permintaan orang yang sudah makrifat kepada Alloh, hanya semoga dapat bersungguh-sungguh dalam menghamba dan tetap dalam menunaikan hak-hak kewajiban terhadap Tuhan".
Syarah
Yang dinamakan Sidqul ‘Ubudiyyah yaitu: menetapi tatakramanya menghamba pada Alloh (ubudiyyah), seperti mencukupi hak-haknya Alloh dalam beribadah, mensyukuri pemberian Alloh , sabar menghadapi bala’, menyerahkan semua urusannya pada Alloh, selalu Muroqobah (meniti taqdir Alloh, yang terjadi atas dirinya dan lainnya),memperlihatkan fakirnya kepada Alloh dan selalu mengharap rahmatnya Alloh dan lain-lain.
Hikmah 89 ini menjelaskan seorang arif itu tidak mempunyai permintaan kepada Alloh, kecuali dua perkara :
1. SHIDQUL ‘UBUDYYAH,
2. AL-QIYAMU BIHUQUQIR-RUBUBYYAH.
Tanpa melihat kepentingan dirinya dan nafsunya.
Berbeda dengan orang yang belum ‘Arif billah, yang belum bisa meninggalkan kepentingan diri dan nafsunya.
Syeikh Abu Madyan berkata:
"Jauh berbeda antara orang yang semangat keinginannya hanya bidadari dan gedung [surga], dengan orang yang keinginannya selalu bertemu kepada Tuhan yang menciptakan bidadari dan yang mempunyai gedung [surga]. Sungguh-sungguh dalam sifat kehambaan, ialah: Berakhlak dan beradab sebagai seorang yang patuh dan taat kepada tuannya".